Untukmu, Wanitaku meski aku tahu pada akhirnya untuk memilikimu adalah sebuah kemustahilan yang aku harapkan.
Aku berharap, kamu tetap dalam hatiku, karena kamu udara bagiku.
Aku berharap kamu tidak pernah pergi dari hati ini dan aku berharap rasa yang aku miliki terhadapmu tak pernah padam.|
Meski hanya bisa mencintai dan mengagumi dalam diam dan angan-angan saja.
Kamu pun pasti paham bukan, bahwa udara itu sangat penting bagi mahluk hidup, dan begitu pula kamu begitu penting bagiku.
Sementara itu, biarkan saja aku menjadi laki-laki yang memegang rasa hampa tanpa memilikimu, dan biarkan saja aku menjadi laki-laki yang bekiblat pada apa itu yang nama nya Cinta tak harus memiliki.
Jika memang benar cinta itu tak harus memiliki, mencintai mu dalam diam. Bukan masalah bagiku kan?
Biarkan saja rasa ini terus tumbuh dan semakin besar terhadapmu , sedangkan kamu sedang asik dengan duniamu dan sedang asik dengan percarianmu.
Sementara aku disini, diam dan terus merawat perasaan ini sampai pada akhirnya aku merasa lelah dan ikhlas.
Begitupula kamu pada akhirnya menemukan seseorang yang kamu harapkan.
Dan akhirnya, kita berdua memiliki jalan masing masing.
Namun, sebelum sampai pada massa itu, biarkan aku terus menunggu dan berharap terhadapmu tentang perasaaan ini.
Karena, aku yakin bahwa perasaan ini tak akan pernah hilang meski sudah berlalu lama. Atau mungkin saja, sebelom sampai pada massa itu, kamu akan tersadar bahwa yang kamu cari dan yang sempurna itu tidak pernah ada.
Sehingga pada akhirnya kamu menyadari meninggalkan ku adalah sesuatu kekeliruan.
Yang membuatmu merasa kecewa terhadap langkahmu. Jika saja hal itu memang akan terjadi.
Aku akan membuka pintu ini dan tersenyum ramah untuk menyambut mu kembali Wanitaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar